Senin, 31 Agustus 2015

Pengertian

Dalam kehidupan kita sehari - hari, kita sering dihadapkan dengan berbagai permasalahn yang menyangkut tentang ritual dan tata cara untuk mencapai sesuatu. Terkadang juga bahkan kita sering menjalankan sebuah ritual dengan tanpa mengetahui bagaimana atau apa yang sedang kita lakukan. Bahkan tujuan dari kita melakukannyapun tidak lebih hanya sebatas tujuan sederhana yang tanpa makna. Contoh : ketika kita melakukan sebuah ritual agama seperti sholat dan puasanya, biasanya kita hanya tahu bahwa puasa itu diwajibkan kepada kita sebagai bukti pengabdian dan ketundukan kita pada tuhan. Karena puasa dan diwajibkan, maka sebagaimana sebuah tugas yang diperintahkan oleh atasan ke kita, maka kita juga harus mendapatkan imbalan atas apa yang kita lakukan dari siapa yang memerintahkannya. Oleh karena itulah, saat kita melakukan sholat dan puasa tersebut, maka surgalah yang kita minta sebagai imbalan dari tuhan atas perintah yang dia keluarkan ke kita tersebut. Meminta imbalan surga atas ibadah yang kita lakukan sholat memang tidak salah. Karena memang didalam dalil - dalil yang menceritakan tentang perbuatan baik dijelaskan bahwa surga secara khusus disediakan untuk orang yang  mau beribadah dan berbuat baik. Namun yang menjadi permasalahannya adalah, apakah sebatas surgakah imbalan yang kita minta atas ibadah yang kita lakukan ataukah mungkin apa benarkah tidakan yang kita lakukan ini? 
Untuk membahas masalah ini. kita harus mulai mendekati dengan cara yang sistematis yaitu dengan memulainya bertanya tentang kebenaran atas persepsi yang beranggapan bahwa "tuhan memerintahkan kita untuk melakukan sholat dan puasa sebagaimana perintah seorang atasan ke bawahannya yang tidak boleh dilanggar". Persepsi yang menganggap bahwa tuhan adalah atasan kita memang tidak salah. Tetapi jika kita koreksi lebih lanjut, ternyata ada sedikit pedangkalan yang terjadi saat kita beranggapan seperti ini. Pasalnya ketika kita beranggapan bahwa tuhan adalah seorang atasan yang perintahnya tidak boleh dilanggar, maka kita secara tidak langsung akan beranggapan bahwa tuhan memerintahkan kita untuk menyembahnya karena tuhan membutuhkan kita. Oleh karena itulah kita pasti mendapatkan imbalan darinya atas ketundukan yang kita berikan kepadanya lewat sholat dan puasa yang kita lakukan. Memang secara lisan kita selalu menolak pernyataan bahwa kita menganggap tuhan membutuhkan sholat dan puasa kita. Namun dalam tindakan dan apa yang ada jauh di dalam hati kita, kita selalu berharap dan bahkan terkadang beranggapan bahwa tuhan pasti memberikan surganya kepada kita atas apa yang kita lakukan tersebut.